Tuesday, April 23, 2019

MERAJUT PERSATUAN BANGSA SETELAH PEMILU 2019

MERAJUT PERSATUAN BANGSA SETELAH PEMILU



Tanggal, 17 April 2019 Merupakan Hari bersejarah bagi Demokrasi Indonesia. Negara ini Sukses Melaksanakan Pesta Demokrasi Terbesar dalam sejarah Demokrasi Indonesia. Kenapa? Karena Pada hari itu Seluruh masyarakat Indonesia Melakukan Pemilihan serentak dan dimana Pemilihan Calon Presiden, Calon Legislatif dan Calon DPD di lakukan secara Bersamaan. Adalah hal yang wajar jika pada saat Menjelang Pemilihan Umum dilaksanakan, Suhu Politik di suatu Negara akan mulai panas. 

Setiap Elit politik menyusun segala strategi untuk menentukan Arah Politiknya. Apalagi Pada Pelaksanaan PEMILU kali ini hanya mengusung dua calon Presiden dan 20 Partai Politik. Bapak Jokowidodo - Ma'ruf Amin sebagai Petahana dan Pesaing Lama yang ingin mencoba Keberuntungan kembali Bapak Prabowo Subianto - Sandiaga Uno Mencalonkan Diri Menjadi Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden.
Kehadiran Kedua sosok Capres ini langsung Mencuri Perhatian Para Petinggi Partai Politik, Partai 
Partai Resmi PEMILU 2019 langsung Menentukan Sikap Arah dukungannya, seakan Terjadi Pemisahan dan Perbedaan. Ternyata Evek ini tidak hanya panas di kalangan Elit Politik. Demam Politik ini ternyata merembes sampai Ke seluruh kalangan Masyarakat Indonesia.
Panasnya suhu Politik ini sampai Kesendi sendi kehidupan Masyarakat indonesia. Hampir satu Tahun Kemana pun Kita Pergi Pasti membicarakan Masalah yang paling menentukan masa depan ini, di rumah Ayah dan ibu atau pun anak anaknya Tidak jarang berdebat karena Pebedaan Sosok yang didukung dan Pandangan Politik mereka, Para ibu ibu yang lagi ngerumpi juga suka membahas kedua sosok yang mereka selalu jagokan, di kantor juga begitu pasti kalau di singgung Masalah Polotik, Capres dan Partai Politik pasti juga hangat di bicarakan, Pengusaha, dan orang orang berpengaruh di Negeri ini juga demikian. 
di momen PEMILU ini juga tidak jarang kita lihat Berita berita HOAX (berita bohong) yang bertebaran di media media sosial, yang pastinya juga Menyinggung masalah dunia Politik. Pihak Pihak yang tidak Bertanggung jawab melancarkan Kemampuannya untuk Menyerang Salah satu Partai atau salah seorang sosok Calon presiden dengan berita - berita bohong. Berbagai macam persoalan dan aib mulai di tebarkan untuk menghancurkan elektabilitas seorang Capres atau pun Suatu partai. Ada yang menyatakan Si A adalah keturunan PKI, ada yang mengatakan Si B adalah dalang Tragedi 1998, dll. Sehingga siapa pun yang membacanya merasa gerah dan apalagi orang yang Pecinta Fanatik capres yang di jagokan akan merasa geram sekali. 
Perbedaan Dukungan ini hingga mengeluarkan istilah kata cebong dan Kampret. Hingga membuat semua orang sangat sensitif sekali ketika istilah Cebong dan Kampret ini di lontarkan dari mulut. Bahkan Memasuki Tahun 2019 suhu Politik terasa semakin Panas sekali. Kampanye kampanye di segala lini gencar di lakukan, Debat Capres yang dilakukan selama 5 kali dan di siarkan Media Nasional sangat memegaruhi peta politik dan di sambut riuh sorak soari dari para Pendukung kedua Capres.
Kini Pesta Itu Telah selesai dilaksanakan 17 April, Seluruh masyarakat Indonesia baik yang diluar negeri memenuhi hak Politiknya dengan datang ke TPS untuk menyalurkan suaranya. Paling Menghebohkan lagi Setalah berapa Jam pelaksanaan PEMILU, Drama pun terjadi, Perhitungan cepat versi Berbagai lembaga survey Terpercaya menyatakan kemenangan Capres PETAHANA menag 54 % dan Lawannya Prabowo sandi di 45%, Prabowo-Sandi Ternyata Mengkalim dirinya Menag dengan Hasil Hitung cepat Versi Lembaga Survei mereka yang menyatakan Suara Prabowo-Sandi berada di 62%, hingga Capres 02 ini mengekspresikan kemenangannya dengan sujud syukur. Melihat kedaan ini Semua masyarakat di bingungkan dan merasa bangsa ini berada di dalam keabu - abuan. Di butuhkan Kebijaksanaan Petinggi dan Elit politik untuk menyikapi masalah ini. Seluruh Kalangan di seluruh negeri ini Harus menahan diri Untuk Sabar mengetahui Hasil Hitung yang di selenggarakan Komisi Pemilihan Umum Pusat, yang di targetkan akan selesai sampai 22 Mei 2019. 
Sejarah Pesta demokrasi yang Pebuh Kehangatan itu telah selesai Kita Rayakan. Sebagai Bangsa yang Besar dan menjunjung nilai - nilai Luhur Pancasila, Marilah Kita kembali duduk bersama Merajut kembali Kemesraan Berbangsa dan bernegara. Mari kita hilangkan Segala Atribut atribut Perbedaan itu dari diri kita. Kamu dan Saya sama, Sama - sama memiliki mimpi Menjadikan Bangsa ini Menjadi Bangsa Maju dan Sejahtera dengan Segala keberagamannya. Kamu dan saya sama. Alangkah indahnya Bunga - bunga mekar dengan Berbagai warna, mereka berdampingan hingga menunjukkan Keindahan. Mari kita kembali Bersatu, Mari kita wujudkan cita - cita Para Leluhur kita. BHINNEKA TUNGGAL IKA Semboyan Bangsa Kita.

No comments:

Post a Comment